Antrean haji reguler kini mencapai 12 tahun. Sangat mustahil untuk bisa langsung berangkat pada saat mendaftar di tahun itu juga. Namun itulah yang dialami pria yang tinggal di wilayah Pogot, Surabaya Utara.
Rubidin, Pria renta berusia 92 tahun ini memang tidak menyangka bahwa dirinya akan berangkat haji reguler pada tahun ini. Padahal ia baru mendaftarkan dirinya tujuh bulan yang lalu, Februari 2012. Ia pun terlihat cukup bahagia ketika mengikuti manasik haji di acara pelepasan jamaah haji asal kota Surabaya, Rabu (19/9) lalu.
Ia mengungkapkan, cukup senang bisa berangkat tahun ini bersama sang istri tercinta Sinten yang berusia sama dengan dirinya. Namun pengorbanan Rubidin untuk menjadi calon Jamaah Haji 2012 tidak mudah. Ia harus menjual kios loakan miliknya di Dupak.
Hasil jual kios itulah kemudian yang digunakan Rubidin untuk mendaftarkan diri sebagai jamaah haji tujuh bulan lalu. “Ini haji pertama saya yang sudah lama saya tunggu bersama sang istri,” katanya Kakek 12 cucu ini dengan suara lirih.
Pria renta ini memang sehari-harinya memiliki pekerjaan sebagai penjual besi tua di pasar loak di Dupak. Namun kegigihannya itu membawanya mampu membayar biaya haji bersama sang istri. Rubidin mendapat bimbingan dari Kelompok Bimbingan Haji (KBIH).
Mansyur, Pembimbing haji dari KBIH, mengatakan, secara usia memang Rubidin memang sudah sangat lanjut. Bahkan usianya ini di atas usia yang disyaratkan Pemerintah untuk mendapat perhatian khusus yaitu 87 tahun. Tapi secara fisik Mbah Rubidin, sapa dia, sama Mbah Sinten masih sangat kuat untuk melaksanakan ibadah haji.
Plt Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Surabaya, Fachrur Rozi mengutarakan, Rubidin dan Sinten bisa langsung berangkat pada tahun ini tanpa mengikuti waitinglist, karena adanya aturan dari Kementerian Agama Pusat yang mengutamakan jamaah haji usia di atas 87 tahun untuk diberangkatkan.
“Semangat Rubidin ini memang patut dicontoh, bahwa usia tua tidak mengurangi niat untuk beribadah bahkan sampai menjual kios satu-satunya sumber penghidupannya,” puji Fachrur Rozi.
Sumber : Republika.co.id
No comments :
Post a Comment